Toppokki, gimbab, bibimbab, jajangmyeon, dan soju mesti yang kebayang pertama kali ketika mendengar masakan korea. Kebetulan sekarang juga lagi booming banget tuh rumah makan korea mulai dari yang murah sampe yang cukup menguras kantong.
Saya baru dua kali mencoba restoran Korea yang ada di jalan palagan. Dae Jang Geum. Letaknya setelah belokan ke jalan damai. Di barat jalan. Nggak susah kok nyarinya, soalnya bangunannya udah kayak kastil-kastil korea gitu.
Begitu masuk langsung ditawari mau yang ruangan tatami, gazebo atau yang kayak meja makan gitu. saya milih ruangan tatami soalnya bisa lebih asik ngobrol dan ada TVnya juga. lupa saya foto tapi huhuhu.
Sambil memesan menu, biasanya pelayannya datang membawa tiga side dishes seperti kimchi sawi putih, keripik singkong dan satu lagi yang saya nggak tau itu apa namanya tapi dari sejenis bayam. Kimchinya enak, fermentasinya cukup kerasa, tapi kurang cocok buat saya karena saya sendiri gabisa makan yang aromanya tajem gitu, huhu
Kunjungan saya yang pertama dan kedua nggak jauh beda pesanannya. Saya dan partner memesan jajangmyeon, daeng sim gui dan toppoki. Untuk minumannya saya sekedar pesen black tea dan partner juga memesan makgeolli. Makgeolli merupakan rice wine, tapi kata mbaknya sih nggak beralkohol gitu. lagi-lagi saya nggak bisa minum karena aromanya cukup tajam, tapi menurut partner itu enak, rasanya seperti brem bali (?)
semua pesanan |
Pas semua pesanan udah dateng, saya pertama nyobain jajangmyeon itu. Jajangmyeon merupakan mi yang sausnya terbuat dari black bean paste, atau orang sini bilangnya saus tauco goreng gitu. Di sausnya ini terdapat potongan bawang bombay yang udah jadi lembut, jamur dan daging. Diatasnya ada telur mata sapi dan potongan timun. sebagai pelengkapnya disediakan pula acar lobak (yang warna kuning) dan bawang bombay mentah potong. Kayak di serial korea, kalau mau makan ini diaduk-aduk dulu sampe rata.
Sausnya banyak dan enak banget, dimakan pake nasi aja udah enak, hahaha. Saya juga suka acar lobaknya, kres-kres gimana gitu. Oiya ini porsinya bikin kenyang kalo dimakan sendiri. Saran saya, kalo mau pesen ini buat berdua aja biar bisa makan yang lainnya juga.
Menu selanjutnya yang saya coba daeng sim gui. Potongan daging khas dalam yang dipanggang. Sebelumnya mbak pelayannya tanya mau masak sendiri atau dimasakin di dapurnya Dae Jang Geum, saya milih masak sendiri biar lebih greget.
Seporsi daeng sim gui lokal kita mendapatkan empat potong daging has dalam, lobak, bawang bombay, minyak dan bumbu serta tak lupa kelengkapan buat makannya. yaitu selada, potongan timun, bawang putih dan cabai. Kita juga diberikan kompor, gunting, dan wajan untuk memanggang.
suaranya 'cess...' |
Cara makannya ya gitu kayak orang korea: selada, bawang putih, timun, daging, cabai terus dibungkus jadi satu dan makan sekali lahap. Enak banget pokoknya.
Terakhir saya makan toppokinya, tokppoki disini banyak isiannya, ada daun bawang, wortel juga potongan-potongan fish cake gitu. enaak.
Semua makanan di Dae Jang Geum ini menurut saya enak. Harganya cukup menguras kantong anak kos seperti saya, tapi masih rasional karena sebanding dengan rasa dan suasana yang diberikan.
Mau ke sini lagi? Tentu!
Dae Jang Geum
Jalan Palagan setelah pertigaan arah Jalan Damai
Range Harga
Makanan mulai dari 5k untuk side dish
Jajangmyeon (sekitar) 38k
Daengsimgui lokal 66k
Makgeolli ukuran kecil 10k
Tokppoki (sekitar) 28k
Black tea 8k
Comments
Post a Comment